• Login
No Result
View All Result
Rabu, Desember 10, 2025
fakta.pro
  • Home
  • Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Kota Jambi
    • Tanjab Timur
    • Tebo
    • Batang Hari
    • Tanjab Barat
    • Muaro Jambi
    • Bungo
    • Kerinci
    • Sarolangun
    • Merangin
  • Nasional
  • Opini
  • Entertaiment
  • Politik
  • Sport
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Advertorial
www.fakta.pro
Home Daerah

Mitos Batu Cinta, Kisah Dramatis Asmara Ki Santang dan Dewi Rengganis

Desember 7, 2024
Mitos Batu Cinta, Kisah Dramatis Asmara Ki Santang dan Dewi Rengganis
Share on FacebookShare on Twitter

Mengunjungi Pulau Asmara di Kaki Gunung Patuha Bandung

Bandung, fakta.co – Pulau Asmara yang terletak di kaki Gunung Patuha,Kabupaten Bandung merupakan salah satu objek wisata yang banyak di kunjungi wisatawan dari berbagai pelosok negeri ini. Disana, ada Situ(danau dalam bahasa Sunda-red) Patenggang yang merupakan sebuah danau yang berada persis di kaki Gunung Patuha. Ramainya pengunjung disana,karena ada cerita menarik yang sampai sekarang di percaya masyarakat setempat.Karena di tempat itulah bertemunya Dewi Rengganis dan Ki Santang,yang tak lain adalah putra dari Prabu Siliwangi.Konon,percintaan mereka mendapat tantangan dari orang tua. Media ini menelusuri jejak percintaan kedua sejoli yang sempat terpisah puluhan tahun itu beberapa waktu lalu..

BUDHIONO – BANDUNG

Mengunjungi Bandung rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi Situ Patenggang.Situ Patenggang adalah sebuah danau yang berada di kaki Gunung Patuha, Kabupaten Bandung. Situ ini menjadi salah satu objek wisata yang cukup digandrungi di kawasan Bandung selatan. Terlebih di sana ada ”batu cinta” yang menjadi daya tarik pengunjung. Ya, batu cinta, sebuah batu yang terletak di pulau yang ada di tengah situ, yakni Pulau Sasuka atau orang sering menyebutnya sebagai Pulau Asmara. Batu cinta ini mengiringi legenda Situ Patenggang.

Pukul 13.00 wib media ini mulai bergerak dari Kota Sumedang. Dari penuturan Dedi Rahmadi yang menemani media ini, untuk mencapai ke situ Patenggang di butuhkan waktu 1 jam perjalanan.Mobil minibus Mitsubishi berjalan perlahan,karena sore itu jalan menuju lokasi objek wisata macet.Karena banyaknya mobil lalu lalang yang ingin ke tempat wisata.’’Selain Situ Patenggang,banyak juga objek wisata lainnya yang berdekatan. Tinggal kita pilih aja,mana yang kita mau,’’kata Dedi mulai bercerita sembari mengemudi mobilnya.’’Tetapi,kebanyakan mereka(wisatawan-red) mau melihat Batu Cinta itu kang,’’ujarnya sambil mengisap rokok kretek kesukaannya dalam-dalam.

Hamparan kebun teh,menyambut media ini saat mulai mendekati lokasi Batu Cinta. Suasana sejuk dengan semilir angin,membuat siapa pun akan betah berlama-lama di tempat itu. Dedi semakin lincah membawa mobilnya,saat jalan berliku dan berbelok tajam. Sesekali berhenti di hamparan kebun teh untuk mengabadikan foto dengan kamera yang di bawa harian ini.Terlihat sekali sumringah wajahnya.Dedi banyak bercerita dengan aksen Sundanya yang kental.Namun,sayangnya media ini sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan. Jadilah.suasana sore itu menjadi lucu dan kocak.’’Waduh..saya lupa siakang tidak mengerti bahasa Sunda ya,,,’’kata Dedi yang di dampingi istrinya dengan tertawa lepas.

Pukul 14.20 mobil yang membawa media ini sudah sampai ke pintu gerbang batu cinta.Untuk masuk kesana pengunjung di kenakan tiket masuk.Rombongan harian ini yang berjumlah empat orang,hanya di kenakan tiket masuk sebesar Rp 35 ribu. Harga tiket yang benar-benar terjangkau untuk semua golongan.

Menjelang sampai ke Batu Cinta, pengunjung harus menyewa kapal kecil dengan corak warna- warni. Karena letaknya ditengah danau. ‘’Ongkosnya hanya Rp 10 ribu perorang kang,’’kata Usep yang mengantarkan rombongan harian ini menuju lokasi Batu Cinta.

Dari cerita Usep, konon, situ yang airnya berasal dari Sungai Cirengganis ini merupakan kumpulan air mata dari pasangan Dewi Rengganis dan Ki Santang, yang cintanya tak bisa bersatu karena suatu keadaan. Namun, mereka akhirnya bisa kembali bertemu pada sebuah batu setelah sekian lama saling mencari. Batu inilah yang kelak dinamakan Batu Cinta. Mitos pun menyeruak, bagi pasangan yang berkunjung ke batu itu, cinta mereka akan abadi. Nama Patenggang pun diduga diambil dari kisah pasangan dalam legenda tersebut, yakni dari kata pateangan-teangan yang dalam bahasa Sunda berarti saling mencari.

Terlepas dari legendanya, Situ Patenggang memang memiliki daya tarik tersendiri. Sejauh mata memandang, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah berupa hamparan perkebunan teh, pegunungan, perkebunan stroberi, serta hutan yang mengelilinginya. Suasana terasa semakin nyaman karena kawasan ini berhawa sejuk. Bahkan, setiap harinya nyaris selalu ditandangi kabut. Pengunjung pun bisa mengelilingi danau menggunakan perahu. Sama halnya dengan legenda batu cinta, konon, jika pasangan mengelilingi situ ini akan diberikan kelanggengan.

“Setiap tanggal 14 Maulid, pada hari itu dilaksanakan ritual syukuran yang dilakukan masyarakat sekitar Situ Patenggang di Pulau Sasuka. Acara itu juga merupakan bentuk penghormatan pada tanah leluhur, dilakukan semalam suntuk, dan terbuka untuk umum,’’kata Kang Hadi pengelola situ Patenggang sebelum media ini dan rombongan pulang saat hari mulai gelap.Dan satu persatu kios pedagang yang ada di sana mulai tutup.(ono)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RECOMMENDED NEWS

Cerita Samani, Pengurus Makam Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dalam Melayani Ribuan Peziarah

Cerita Samani, Pengurus Makam Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dalam Melayani Ribuan Peziarah

1 tahun ago
Gubernur Al Haris Serahkan 531 Bantuan Dumisake Pendidikan untuk Kabupaten Tebo

Gubernur Al Haris Serahkan 531 Bantuan Dumisake Pendidikan untuk Kabupaten Tebo

6 hari ago
Gala Dinner HUT ke-54 KORPRI Provinsi Jambi: Sekda Sudirman Apresiasi ASN Berprestasi dan Purnabakti 2025

Gala Dinner HUT ke-54 KORPRI Provinsi Jambi: Sekda Sudirman Apresiasi ASN Berprestasi dan Purnabakti 2025

1 minggu ago

Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

2 bulan ago

FOLLOW US

BROWSE BY CATEGORIES

  • Advertorial
  • Batang Hari
  • Business
  • Culture
  • Daerah
  • Entertaiment
  • Hukrim
  • Kerinci
  • Kesehatan
  • Kota Jambi
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Merangin
  • Muaro Jambi
  • Nasional
  • National
  • News
  • Opini
  • Opinion
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politics
  • Provinsi Jambi
  • Sport
  • Sports
  • Tanjab Barat
  • Travel
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

2018 League Adver Advertorial Balinese Culture Bali United Batanghari Budget Travel Champions League Chopper Bike Daerah Doctor Terawan Ekonomi Hukrim Internasional Istana Negara Kuliner Market Stories Nasional National Exam Olahraga Opini Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Visit Bali Wisata
fakta.pro

© 2025 http://fakta.pro By.Group Arm

Navigate Site

  • Contact
  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Kota Jambi
    • Tanjab Timur
    • Tebo
    • Batang Hari
    • Tanjab Barat
    • Muaro Jambi
    • Bungo
    • Kerinci
    • Sarolangun
    • Merangin
  • Nasional
  • Opini
  • Entertaiment
  • Politik
  • Sport
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Advertorial

© 2025 http://fakta.pro By.Group Arm

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In